Sejauh mana diri kita
mau melakukan sesuatu yang dipaksakan? Sejauh mana kita ingin memikul beban
dari hal-hal yang tidak disukai, namun harus tetap dilakukan, semata-mata agar
kehidupan masih bisa berlanjut esok hari?
Tampilkan postingan dengan label keseharian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keseharian. Tampilkan semua postingan
Minggu, 31 Mei 2020
Jumat, 27 Maret 2020
Tentara Industri Cadangan
Sering aku merasa heran
dengan diri sendiri bisa merasakan kuliah pascasarjana. Apalagi merasakannya
dengan uang sendiri, uang yang kukumpulkan dari hasil bekerja selama 8 tahun
terakhir. Semua orang di negeri ini tahu, pendidikan adalah hal yang mewah,
terutama pendidikan tinggi pascasarjana. Menjadi mewah karena biayanya yang memang
tidak murah. Tapi, disinilah ternyata kita. Aku sendiri sering merasa tidak
percaya.
Kamis, 01 Maret 2018
Himne Untuk Kegelapan
Kosong. Kilasan cahaya melesat seperti tangkapan kamera dengan
shutter speed yang rendah pada malam hari. Metal dan logam yang padat melumer
dalam tangkapan lensa. Dan orang-orang pada malam hari, orang-orang yang
bergegas di sepanjang trotoar, yang hendak menyeberang dengan cemas, yang
menunggu di sebuah stasiun, yang tercenung dengan tatapan nanar, menjadi
semakin buram.
Sabtu, 21 Mei 2016
Panoptikon
Mungkin yang
membekas sampai saat ini adalah ketika aku mempelajari karya Karl Marx, Das
Kapital Volume 1, sekitar 6-7 tahun lalu. Saat itu aku masih kuliah di
Kabupaten Sumedang. Mempelajari Das Kapital dengan cukup intens sekitar dua
tahun lebih pada saat itu tidaklah mudah. Tapi sepertinya aku cukup beruntung bisa menyelesaikan
pembacaan terhadap Das Kapital; cakrawala pikiran menjadi lebih terbuka.
Minggu, 13 Maret 2016
Imajinasi
Kita punya kesenangan sendiri yang berawal dari imajinasi. Kita menghidupinya sampai hari ini. Ada bagian dari imajinasi yang kita buka ke orang-orang. Namun ada juga bagian lainnya yang kita dekap erat. Hanya kita yang memegangnya, bukan siapa-siapa.
Jumat, 01 Januari 2016
2016
Dari halaman depan Balai sudah terdengar dumelan Rul. “Bola api tai ledik,” katanya ketika dia nongol di pintu Balai sambil memandangi kami.
Sabtu, 31 Oktober 2015
Lompatan Besar
Kita hidup di zaman yang tidak terduga. Inovasi teknologi akhir-akhir ini menciptakan lompatan-lompatan besar, yang dalam satu titik, menghasilkan perdebatan-perdebatan membingungkan. Di sini aku membicarakan mengenai internet, mengenai dampaknya bagi tempatku bekerja selama ini di sebuah koran.
Minggu, 07 Juni 2015
Di Luarnya Sih Tenang, Di Dalam Bergejolak
"Di luarnya sih tenang, tapi di dalamnya bergejolak," ujarnya sambil lalu. Di balkon kala itu, merokok, ngalor ngidul ala kadarnya sambil menunggu waktu pulang. Kami bertiga yang berumur rata-rata 30 ke atas. Dua lainnya sudah berkeluarga, hanya aku yang belum.
Sabtu, 25 April 2015
Antusiasme
Tiga tahun sudah menjalani karir di bidang
jurnalistik. Tiga tahun lebih malah. Selama tahun-tahun itu, seringkali
terdapat nuansa campur aduk ketika bekerja bersama-sama rekan media lainnya.
Campur aduk antara kesal, miris, hingga sampai ke titik dimana pasrah seakan
hanya menjadi satu-satunya jalan.
Selasa, 31 Maret 2015
Kemungkinan-Kemungkinan Baru
Sedikit menyusuri Jalan Margonda, Kota Depok.
Melihat-lihat situasi, menakar kemungkinan-kemungkinan. Memang belum semua
sudut kota itu terjajali. Namun, setidaknya sudah terbayang akan seperti apa
hari-hari ke depan: masalah perkotaan (dari infrastruktur sampai kriminalitas),
pemerintahan, dan sisanya seremonial-seremonial akan menjadi pemberitaan yang
kubuat sehari-hari (terlebih di kota itu terdapat universitas negeri ternama
yang sering dikunjungi tokoh-tokoh).
Kamis, 27 November 2014
Perang Senyap di Hari-Hari Hegemoni Kapital
Sudah ada tiga tahun Azu bekerja sebagai wartawan di Indramayu. Dia merupakan salah seorang wartawan yang cukup menonjol dibandingkan yang lainnya. Kemauannya cukup kuat dalam mencari berita, begitu juga dengan kegigihannya.
Senin, 01 September 2014
Ingatan Lama
Bandung Sabtu sore. Hujan baru saja turun. Curahnya tidak terlalu besar, namun angin berhembus sedikit lebih kencang. Membuat hawa menjadi lebih dingin dari biasanya.
Jumat, 11 Juli 2014
Eretan
Jumat, 30 Mei 2014, sebuah bis dibakar ratusan massa di Jalur Pantai Utara, Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandang Haur, Kabupaten Indramayu. Foto di atas merupakan bangkainya. Peristiwa itu terjadi karena dipicu meninggalnya seorang remaja yang hendak menyebrang jalan, karena ditabrak bis yang dibakar oleh massa tersebut. Pemicu lainnya adalah posisi bis saat itu yang melanggar lalu lintas dengan menerobos jalur berlawanan.
Selasa, 22 April 2014
Apa yang Disajikan, Apa yang Dirasakan
Tidak ada yang mengetahui arah kehidupan menuju kemana. Seringkali, kita hanya bisa menerima apa yang tiba-tiba saja terhampar di hadapan kita. Dan beberapa hari terakhir ini, ketika ritme kehidupan berputar dengan sangat kencang, semuanya tiba-tiba berubah membeku.
Senin, 21 April 2014
Interkoneksi?
Suatu waktu, aku makan di sebuah kantin di dekat kosan. Saat itu sudah waktunya makan siang. Sambil mengunyah makanan, mataku tidak lepas dari layar kaca telefon pintar yang kugenggam dengan tangan kiri ku. Sementara tangan kanan ku memegang sendok makan.
Minggu, 08 September 2013
Bintang Mati
Sudah sampai di sini rupanya dirimu. Di momen seperti ini, kamu masih berpikir, ada sebuah titik hitam di jarak yang tak terkira jauh di belakang. Kamu tidak mengingat apa itu. Hanya saja, rasa-rasanya seperti yang pernah diutarakan Stephen Hawking; seperti ada sebuah lubang hitam yang menghisap segala sesuatu yang berada di sekitarnya.
Selasa, 27 Agustus 2013
Ride The Lightning (Pt II: Reflections)
Tulisan sebelumnya klik ini
Terlepas dari pikiran-pikiran yang muncul selama melihat James, dkk beraksi, bagaimanapun juga konser itu adalah yang terbaik yang pernah saya lihat sejauh ini. Banyak kenangan dan pikiran yang muncul saat melebur bersama ribuan metalhead di konser Metallica.
Sabtu, 03 Agustus 2013
Apa Yang Kami Biarkan Terbakar Sebelum Padam Secara Prematur II
“Kalau memang kita harus menunggu jadi redaktur,
nanti ketika kita memang benar-benar ada di posisi itu,
kita juga sudah keburu cape.”
Minggu, 23 Juni 2013
Generasi
Pertama yang kuingat adalah pertemuan dengan Giwang dalam sebuah peliputan. Dia baru bekerja di sebuah media ekonomi. Saat itu, dia berada dalam kondisi yang sama dengan ku: sama-sama baru, sama-sama tidak mengerti. Akan tetapi, ada satu yang menonjol dari Giwang, yakni keinginan tahuannya, kegigihannya, dan ketelitiannya.
Minggu, 05 Mei 2013
Pembangunan.
Seketika lampu hijau menyala di perempatan jalan. Para pengendara motor serentak menarik gas kendaraannya dalam-dalam. Begitu juga dengan diriku. Ada beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan, dan aku butuh menyelesaikannya dengan cepat agar pekerjaan lainnya yang menungguku dapat ku mulai segera.
Langganan:
Postingan (Atom)