Minggu, 14 Desember 2014

Hinggap di Alang-Alang Kering


Sudah dari malam hari, humas pemda menelefon. Mengabarkan RI 2 akan datang ke kota besok paginya. Mengunjungi lokasi pembangkit listrik tenaga uap yang ada di kota. Sudah dari malam harinya pula, humas pemda mewanti-wanti agar para awak media di kota datang meliputnya.


Kamis, 27 November 2014

Perang Senyap di Hari-Hari Hegemoni Kapital


Sudah ada tiga tahun Azu bekerja sebagai wartawan di Indramayu. Dia merupakan salah seorang wartawan yang cukup menonjol dibandingkan yang lainnya. Kemauannya cukup kuat dalam mencari berita, begitu juga dengan kegigihannya.

Jumat, 07 November 2014

Panen Terakhir Saifudin



September tahun ini menjadi panen padi terakhir bagi Saifudin, petani asal Desa Bugis, Blok Cesan, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Setelah belasan tahun menggarap sawah, kini Saifudin tidak akan lagi menggarapnya.

Rabu, 22 Oktober 2014

Ironi dari Tinumpuk



Sekitar 3 kilometer ke arah timur dari kompleks pengolahan minyak bumi dan gas milik PT Pertamina di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, kita akan tiba di Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat. Berbeda dengan kesan megah saat melewati kompleks pengolahan minyak Pertamina melalui jalan raya Balongan-Juntinyuat, di Desa Tinumpuk kita akan melihat kesederhanaan layaknya suasana pedesaan. 

Senin, 01 September 2014

Ingatan Lama



Bandung Sabtu sore. Hujan baru saja turun. Curahnya tidak terlalu besar, namun angin berhembus sedikit lebih kencang. Membuat hawa menjadi lebih dingin dari biasanya. 

Kamis, 28 Agustus 2014

Rabu, 20 Agustus 2014

Perang Kami, Kedamaian Kami


Menyerap keseharian. Kemudian dalam satu titik merasakan gejolak di dalam rutinitas yang berjalan teratur dan berulang-ulang, seolah-olah mengingat kembali apa yang pernah terasa pada tahun-tahun lampau; kehidupan rupanya tidak begitu beres benar. Ada keresahan, ada eksploitasi, dan perbudakan, dalam bentuknya yang paling halus, maupun paling barbar.

Jumat, 11 Juli 2014

Eretan


Jumat, 30 Mei 2014, sebuah bis dibakar ratusan massa di Jalur Pantai Utara, Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandang Haur, Kabupaten Indramayu. Foto di atas merupakan bangkainya. Peristiwa itu terjadi karena dipicu meninggalnya seorang remaja yang hendak menyebrang jalan, karena ditabrak bis yang dibakar oleh massa tersebut. Pemicu lainnya adalah posisi bis saat itu yang melanggar lalu lintas dengan menerobos jalur berlawanan.

Senin, 16 Juni 2014

Mengolah Mangrove di Tepian Pesisir Tandus


Menunggu cukup lama agar tulisan ini bisa dimuat. Menunggu hingga kurang lebih dua minggu. Tapi, akhirnya tulisan ini bisa dimuat juga di Harian Umum Pikiran Rakyat edisi Senin, 16 Juni 2014. Meski banyak tulisan yang dipotong, karena keterbatasan halaman.

Secara personal, proses pembuatan tulisan ini sangat kunikmati: menyusuri perkampungan, melihat areal pertambakan, jajaran pohon mangrove di tepian sungai..pengalaman yang menyenangkan, dan tentunya berharga. 

Selamat membaca, dan menikmati tulisan ini, seperti saya menikmati proses pembuatannya :)

Senin, 28 April 2014

Rukun Ihktiar


Alkisah, pada awal tahun 1930, seorang buruh bengkel angkatan udara (sekarang AURI) Husein Sastranegara Bandung terpaksa mendekam di balik terali besi karena terjerat pinjaman lintah darat. Kejadian tersebut langsung menyebar di antara teman-teman sejawatnya sesama buruh bengkel. Termasuk R. Sukardi, Rum Affandi, dan Kartawiria.

Di Ujung Batas Kritis


Air berwarna kemerah-merahan karena limbah terlihat di kali yang melintasi Sentra Pabrik Kerupuk di Blok Dukuh, Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Kamis (3/4/2014).

Masalah selalu ada dalam keseharian. Ada di antara permasalahan dalam keseharian tersebut yang baru saja terjadi. Namun ada juga di antara permasalahan tersebut yang telah berlangsung bertahun-tahun. Untuk jenis permasalahan yang telah berlangsung lama, seringkali ditemui, masyarakat umum telah menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa, sehingga mencuat dalam ketaksadaran kolektif, bahwa hal tersebut bukanlah sebuah masalah.

Selasa, 22 April 2014

Apa yang Disajikan, Apa yang Dirasakan

Tidak ada yang mengetahui arah kehidupan menuju kemana. Seringkali, kita hanya bisa menerima apa yang tiba-tiba saja terhampar di hadapan kita. Dan beberapa hari terakhir ini, ketika ritme kehidupan berputar dengan sangat kencang, semuanya tiba-tiba berubah membeku. 

Senin, 21 April 2014

Interkoneksi?



Suatu waktu, aku makan di sebuah kantin di dekat kosan. Saat itu sudah waktunya makan siang. Sambil mengunyah makanan, mataku tidak lepas dari layar kaca telefon pintar yang kugenggam dengan tangan kiri ku. Sementara tangan kanan ku memegang sendok makan.

Sabtu, 22 Maret 2014

Abrasi di Indramayu




Beberapa minggu terakhir, aku banyak menyusuri daerah pantai utara di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Melihat-lihat seperti apa kondisi yang ada di sepanjang pantai tersebut. Hitung-hitung pengenalan wilayah, karena kantor menugaskanku untuk meliput wilayah ini. 

Minggu, 09 Maret 2014

journalism/lonerism



Sail Away karya Sahrul Haetamy Ananto

Cecep antusias. Dia menemukan bahan yang dianggapnya bagus untuk dibuat tulisan feature. Pertemuan dengan anak buah kapal yang bertugas di Trinidad-Tobago, Kepulauan Karibia, menggugah dirinya untuk mengajukan sebuah tulisan feature berseri. 

Senin, 03 Februari 2014

Trauma Bencana


Terjadi banyak peristiwa longsor di wilayah liputanku di Kabupaten Bandung Barat beberapa minggu terakhir ini. Sampai suatu saat, aku mendatangi salah satu lokasi longsor di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang. Kala itu, sebanyak dua kali aku mendatangi kampung tersebut.

Minggu, 05 Januari 2014

Pembungkaman: Apakah Kita Mulai Berkomunikasi dengan Bahasa yang Sudah Mati?

Asap mengepul dari pabrik pengolahan batu kapur yang ada di salah satu gunung di kawasan Karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat.

Kami berada di sebuah bukit. Memandang ke arah Gunung Karangpanganten di Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari bukit tempat kami berada. Sepetak lahan yang dihiasi tanah berwarna coklat muda dan bebatuan terlihat di gunung tersebut. Luasnya kira-kira setengah kilometer.