Alkisah, pada awal tahun 1930, seorang buruh bengkel angkatan udara
(sekarang AURI) Husein Sastranegara Bandung terpaksa mendekam di balik
terali besi karena terjerat pinjaman lintah darat. Kejadian tersebut
langsung menyebar di antara teman-teman sejawatnya sesama buruh bengkel.
Termasuk R. Sukardi, Rum Affandi, dan Kartawiria.
Tergerak
oleh perasaan senasib dan sepenanggungan, ketiga orang tersebut
kemudian sepakat membentuk perkumpulan yang bersifat penghimpunan modal.
Perkumpulan itu didirikan dengan satu harapan: tidak ada lagi di antara
rekan-rekannya yang harus dipenjara karena terjerat hutang dari para
lintah darat.
Pada 30 April 1930, kemudian lahirlah perkumpulan yang diberi nama Spaar Vereeninging Luchtvaart Afdeeling (SVLA). Menjabat sebagai voorzitter atau ketua adalah R. Sukardi. Sementara Rum Affandi menjadi penningmesster atau bendahara, dan Kartawiria sebagai commissaris
I. Adapun teman-temannya yang lain yang menjabat sebagai pengurus di
SVLA adalah Yohan sebagai sekretaris, serta Soekirno sebagai komisaris
II.
Pada awal terbentuknya, hanya terdapat 30 anggota.
Dimana semuanya merupakan buruh bengkel angkatan udara. Kegiatan yang
pertama kali dijalankan setiap anggota adalah menunaikan kewajiban
menabung sebesar 0,50 gulden. Bagi buruh bengkel, uang 0,50 gulden, pada masa itu,
tentunya cukup besar. Namun demikian, pada nyatanya, keanggotaan tiap
bulannya terus bertambah. Hingga akhir tahun 1930, tercatat anggota SVLA
mencapai 200 orang.
Pada 1935, SVLA merubah nama
organisasi menjadi Koperasi Simpan Pinjam Rukun Ikhtiar (KSPRI). Lingkup
keanggotaan pun dibuat menjadi terbuka, sehingga tidak terbatas untuk
kalangan buruh bengkel saja. Selain itu, melalui pinjaman kepada sebuah
bank dan disertai oleh jaminan sertifikat milik Rum Affandi, KSPRI
kemudian membeli tanah seluas 60 tumbak yang terletak di Jln. Pangeran
Sumedang, atau sekarang lebih dikenal dengan nama Jln. Otto
Iskandardinata. Hingga sekarang, di umurnya yang ke delapan puluh dua,
KSPRI masih menempati tanah di Jln. Otto Iskandardinata tersebut.
Hingga
Mei 2012, anggota KSPRI sudah bertambah pesat dibandingkan awal
pendiriannya, yakni sebesar 11.250 anggota. Keanggotaan KSPRI tercatat
cukup stabil dari tahun ke tahunnya. Tercatat, pada tahun 2007, jumlah
anggota KSPRI sebesar 9.138 anggota. Hingga tahun 2009, jumlah anggota
KSPRI stabil dengan berada di kisaran sembilan ribu. Baru pada tahun
2010, jumlah anggota meningkat sebesar 3,56% menjadi 10.220 anggota.
Sementara pada 2011, anggota KSPRI tercatat sebanyak 10,920. Hingga
Mei/2012, anggota PSRI sebesar 11.250 anggota.
Dari sisi
aset, terlihat juga pertumbuhan yang cukup positif. Dalam lima tahun
terakhir (2007-2011), tingkat aset KSPRI tumbuh sebesar 12,47%. Pada
tahun 2011, tercatat aset PSRI sebesar Rp 28,390 miliar. Hingga
Mei/2012, aset PSRI sebesar Rp 29,500 juta.
Sekretaris I
KSPRI, Dudung J. Ilyas, mengatakan, kredibilitas pengurus merupakan
faktor penting dalam mempertahankan sebuah koperasi. “Poin pentingnya
adalah bagaimana menumbuhkan kepercayaan anggota. Soalnya, tulang
punggung koperasi selama ini ‘kan adalah anggota. Dalam hal ini, hal
yang penting untuk menumbuhkan kepercayaan anggota itu adalah
kredibilitas pengurusnya,” ujar dia saat ditemui di kantornya, Jln. Otto
Iskandardinata, Rabu (11/7).
Kredibilitas pengurus serta
kepercayaan anggota itu lah yang membuat KSPRI menjadi koperasi yang
stabil dan mampu bertahan selama delapan dekade, dan melewati beragam
goncangan baik itu kecil maupun besar.
Dudung menambahkan,
pada 2011, nilai pinjaman yang diberikan kepada anggota KSPRI mencapai
Rp 19,643 miliar. Sebagian besar pinjaman tersebut digunakan untuk modal
usaha (61,85%), biaya sekolah (13%), renovasi rumah (7,64%), dan
pembelian tanah (4,96%). “Sebagian besar pinjaman yang ada di KSPRI
memang digunakan sebagai modal usaha oleh para anggota. Mulai dari usaha
warung hingga perbengkelan. Tingkat usaha dari para anggota itu
sebagian besar usaha menengah kecil dan mikro,” ujar dia.
1 komentar:
Syarat peminjaman mudah, tapi bagaimana dengan tenggat pengembaliannya? hati-hati nanti KSPRI sama seperti, si lintah darat...
hehe, salam Bo...
Posting Komentar