Rabu, 02 September 2009

Untuk Teman-Teman Pencari Kabar

Pukul dua siang tadi, gempa berkekuatan sekitar 7,3 skala richter yang berpusat di Tasikmalaya, terasa hingga kampus Unpad Jatinangor. Seketika itu juga orang-orang yang berada di dalam gedung kampus berhamburan keluar. Menjauh dari bangunan-bangunan yang ada dan mencari tanah lapang. Mereka terkaget-kaget akan getaran yang cukup keras dan lama itu. Beberapa diantara mereka langsung menelepon orang-orang terdekat, mencari dan memberikan kabar.

Tidak lama kemudian, setelah yakin situasi akan berlangsung seperti sedia kala, orang-orang yang terkaget-kaget itu kembali tenang dan bisa tersenyum. Bahkan, kuli bangunan yang sedang bekerja pun kembali lagi ke dalam gedung. Mengerjakan aktivitas seperti sebelumnya. Begitu pun dengan saya dan beberapa teman. Kami kembali ke tempat kami berkumpul di depan gedung. Juga kembali tertawa dan saling melemparkan banyolan. Gempa tidak menjadi topik yang cukup penting saat itu. Setidaknya tidak sampai dibahas panjang lebar. Dikalahkan oleh bahasan-bahasan lainnya, seperti rutinitas akademik, keceng-mengeceng, dan gosip-gosip murahan.

Tetapi, sehabis magrib menjelang dan ku tetirah di kamar. Mampir beberapa kabar. Menceritakan bahwa dirimu yang sehari-harinya berada di Bandung Tengah, saat ini berada di Soreang. Bahwa dirimu tetap berada di RSHS untuk memantau efek gempa. Bahwa dirimu tidak jadi pulang ke rumah, tetapi malah merapat ke Pangalengan dan Ciwidey. Bahwa dirimu masih berada di jalan...masih mencari tahu mengenai apa yang baru saja terjadi. Tidak seperti diriku yang justru bermalas-malasan di kamar.

"Di MTC aya nu katinggang tembok...tapi teu luka parah...Hypermart retak-retak, Carefour tembokna ambruk...," begitu isi pesan singkat terakhir yang kudapat darimu.

Andai ku masih ada di jalan, daripada di dalam kamar seperti sekarang.

Tidak ada komentar: