Rating: | ★★★ |
Category: | Music |
Genre: | Rock |
Artist: | Boris |
Sungguhpun, bermacam-macam saja Boris ini kelakuannya. Dulu-dulu, mereka membuat eksperimen noise/drone berdurasi kurang lebih 60 menit. Lalu berkolaborasi dengan suhu noise dari Japan, Merzbow. Kolaborasi lagi dengan Michio Kurihara, gitaris eksperimental dari Japan juga. Tahun kemarin mereka juga proyekan dengan Sunn O))). Sekarang dengan Ian Astbury...betapa kayanya mereka. Kaya pengalaman, dan kaya finansial pastinya. Saya jadi iri berat sama Boris. Sungguhpun...
Heup. Fokus ke BXI.
Saya suka vokal Mas Ian di album ini. Karakternya rendah dan berat. Sungguh galau teramat sangat atmosfirnya. Apalagi ketika Mas Ian bernyanyi di lagu 'Theeth and Claws' dan 'Magickal Child'. Saya jadi teringat puisinya Chairil Anwar berjudul Derai-derai Cemara:
"hidup hanya menunda kekalahan/tambah terasing dari cinta sekolah rendah/dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan/sebelum pada akhirnya kita menyerah"
Sungguhpun. Emosional teramat sangat buat saya pribadi. Sepertinya kedua lagu itu bakal jadi memorable song di bulan puasa yang penuh rahmat dan karunia ini. Subhanallah.
Di album ini, mereka (Boris & Ian Astbury) hanya menyuguhkan empat lagu. Dibandingkan album-album sebelumnya, Boris menyajikan jenis musik yang tergolong 'ramah' . Unsur noise dan raw tidak menempati porsi yang berlebih di album ini. Tidak seperti album "Pink" atau "Smile" yang 'berantakan' dan 'gaduh'. Ini album yang sendu, saudara-saudara. Terutama bagi saya pribadi...yang langsung terbawa melankolia begitu mendengarnya pertama kali di larut malam menjelang sahur.
Di album ini juga Boris mengcover lagu the Cult berjudul "Rain" yang dinyanyikan oleh gitaris cewenya, yakni Wata. Cukup indah. Sedikit-sedikit nyerempet Shoegaze juga. Terutama ketika mendengarkan efek gitar yang khas My Bloody Valentine. Tapi ada satu kejanggalan di album ini, khususnya di lagu "We Are Witches". Nampaknya Mas Ian tidak cocok bila dibawa ke arah heavy metal. Soalnya di lagu ini Mas Ian, kalau kata saya, seperti terdengar 'terengah-engah' mengikuti ritme yang dibawa oleh Boris. Tetapi ga apa-apa. Soalnya saya hanya senang dengan lagu 'Theeth and Claws' dan 'Magickal Child'. 'We Are Witches' mah sepertinya ga akan saya dengerin :D
========================================================
Buat yang tertarik mendengarkan BXI, monggo ini linknya:
http://www.megaupload.com/?d=STS8TERB
2 komentar:
wah.. barter sareng film tiasa teu? hampura tadi teu jadi, keur ripuh di imah. ke lah urang sowan ka margahayu.
enya, kabaran we mang. tp salasa ayna urg moal ya diimah jigana nepi peuting, plg isuk rebo aya..
eh, tlp bumi joglo tea geus aya?
Posting Komentar