Minggu, 20 Januari 2013

Warung Mang Ade


Adakah tempat yang membuat mu merasa tenang? Seperti apa?


Dua pemuda di sebelah kananku asyik berbincang-bincang. Beragam topik mereka obrolkan. Mulai dari liga inggris, teman satu tongkrongan, pengalaman menjadi panitia pensi, sampai ospek kampus. Di sela-sela obrolan, mereka menyeruput kopi yang masih hangat buatan Mang Ade-penjaga warung kopi tempat kedua pemuda dan diriku berada. 

Mang Ade sendiri duduk tak jauh di sebelah diriku. Matanya merem melek. Dia mengantuk. Apalagi saat itu cuaca mendung dan angin sepoi-sepoi masuk ke dalam warung. Hawa yang sangat beracun bagi mereka yang mengantuk. 
 
Aku menikmati kopi buatan mang Ade sambil mengetik tugas yang diberikan oleh kantor. Sesekali terdengar pembicaraan dua pemuda di sebelahku itu. Pembicaraan yang mau tak mau pasti terdengar olehku. 

Kopi buatan Mang Ade bukan kopi seperti di kafe-kafe yang ada di kota ku. Bukan kopi kafe yang dibuat dengan racikan tertentu, memiliki nama menu yang aneh, dan semacamnya.
 
Selayaknya sajian warung sederhana di pinggir jalan yang menyatu dengan tempat tambal ban, racikan kopi Mang Ade biasa saja: hanya bermodalkan bungkus kopi bermerk kapal api, gelas, dan air panas, voila, jadilah kopi racikan Mang Ade seharga Rp 2.000. 

Kopi sederhana, standar massa, dan tanpa racikan aneh-aneh sehingga harus dibanderol harga Rp 28.000. Cukup Rp 2.000 saja. 

Bila belum terlalu sore, aku selalu menyimpang ke warung Mang Ade. Warungnya sederhana, malah cenderung kumuh. Tapi, tempat itu selalu memiliki magnet bagiku. Sesekali aku melipir hanya untuk ngopi, melamun, liat motor lalu lalang, mengetik dan semacamnya. Seperti yang kulakukan pada siang itu. Lari dari keramaian, menenangkan pikiran yang semaput, menyendiri di warung Mang Ade. 

Selain itu juga, ada hal lainnya yang membuatku sesekali mendatangi warung Mang Ade. Warung itu dulunya sering kami tempati. Namun, seiring waktu berjalan, kami mulai berjalan sendiri-sendiri. Itu yang menjadi salah satu magnet: ingatan bahwa kami dulu pernah di sini.

2 komentar:

Efi Yanuar mengatakan...

ish,,,si Abo romantis :D

silumantulen mengatakan...

ga nyangka responnya gitu :D
lagi kangen fi, haha.