Minggu, 13 Juni 2010

Di Bawah Bayang-Bayang Peradaban

Coba minggir, bang. Ini kepala oyag. Ada genangan wiski murah dalam otak, takutnya abang tiba-tiba kena muntahan odading sama gehu. Abang tau sendiri, ini gang sempit. Kita ribut, bisa-bisa keluar semua warga. Kerumunan warga, dengan atau tanpa kepala RT, sama aja, bang, kalau lagi beringas: bisa-bisa kita gosong dibakar api.

Coba minggir, bang. Jalan lagi terseok-seok. Takutnya abang kesenggol, terus langsung sensitif: ribut di gang sempit ini. Padahal ini memang sisa-sisa takaran alkohol. Bikin langkah ga bener. Padahal ya, bang, niatnya abis minum mau lari. Tapi jadinya malah gini. Boro-boro lari. Jalan lurus aja ga pernah bener.

Tapi, bang...ini alkohol ada sebabnya kenapa terus diminum. Ni botol murah. Di toko jamu ada. Hiburan banget dah, Bang. Abang tau sendiri, hidup di kota sulit. Orang-orang kuli kaya kita-kita ini, butuh hiburan, Bang. Nah, ini dia bang hiburannya...alkohol ini bang, yang sekarang sisa-sisanye ada di kepala. Bikin oyag. Tapi ane seneng bang. Ada hiburan, Bang. Kaya pelarian gitu, bang. walaupun ga lari beneran, cuman ini perumpaan gitu, bang. Abang tau lah, ini peradaban emang makin edan. koropsi dimana-mana, yang kaya makin kaya. Pusing ini jadinya, Bang. Negara mau dibawa kemana.

Ah, tapi emang negara kaga usah di pikirin ya, Bang...ngomong-ngomong ini ane ada radio butut. Kebetulan ane menang taruhan sabung ayam kemaren malem. Besoknya langsung ane beli radio di pasar loak. Lumayan, Bang. Yang penting ga sepi-sepi amat. Ini radio barangkali dinyalain sekarang aja ya, Bang. Mumpung ane punya kaset band rock favorit ane. Namanya Roxx. Ni lagunya cocok banget buat kita-kita ni bang. Orang-orang kuli kaya kita yang sering nongkrong di celah-celah kota:

Sekelompok pemuda berjalan dengan gontai
dalam keramaian malam di Setiap Sudut kota
Wajahnya beringas dalam keremangan
masih adakah lagi masa depan mereka

Orang Orang Sesat kau korban hama kehidupan
jalan pikiranmu hanya terbayang khayal

Kehidupan malam jadi ciri mereka
mencari sesuatu Yang nyata tak daapt diraihnya
mereka berontak membabi buta
bagaikan Srigala menerkam mangsanya

Kau Selalu tidak perduli
Semua Yang ada didunia Semakin gila
dan melangkah dengan tak pasti
menyusuri kehidupan yang nyata

Semakin tidak perduli
jalan Yang kau hadapi hanyalah nista
haruskan Ini terjadi
Semua Yang ada didunia Semakin gila
Semua didunia Semakin gila
tak perduli akan mereka

Tidak ada komentar: