Kamis, 26 Juni 2008

the machinations of dementia

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Other
Artist:blotted science
Ok, akhir-akhir ini saya jarang sekali mendengarkan 'metal konvensional'. Bila saya mengatakan 'metal konvensional' kurang lebih berarti band metal yang...seperti band-band metal lainnya di muka bumi: musiknya gitu-gitu aja. Bukan salah bandnya juga, sih, hanya saja, akhir-akhir ini mungkin saya memang jenuh dengan pattern metal yang kecenderungannya saat ini, ya, gitu-gitu aja: geber memetalkoran (ah, mudah-mudahan kalian mengerti dengan istilah ini, karena sulit juga mendeskripsikannya!he).

Tapi, seperti biasa, ada tapinya. Suatu saat ada band ini, namanya Blotted Science, yang memainkan tipe musik progresive metal. Artinya band ini di atas rata-rata secara teknikal. Tahun 2007 kemarin mereka mengeluarkan sebuah album bertitel The Machinations of Dementia. Album inilah yang saat ini bertengger massive di kamar dan telinga saya. Mendengarkan album ini, ehm, 'jiwa muda' saya benar-benar dipancing edan-edanan. The Machinations kembali mengingatkan saya kenapa musik metal harus didengarkan dengan volume maksimum: karena dengan groove dan temponya yang cepat, ia bisa membuat Anda headbanging sekeras-kerasnya di kamar sendirian.

The Machinations...adalah sebuah album prog metal instrumental yang berisi 16 lagu berhawa agitasi. Ia mengangkat heavy/speed metal ke tingkat langit yang paling tinggi. Coba saja bayangkan bagaimana Messhuggah nongkrong bareng sama Spastic Ink dengan ditemani catuas pemberian Aghora. Hasilnya adalah kerusuhan.

Blotted Science diisi oleh tiga orang dan ketiga orang itu sudah cukup malang melintang juga di dunia musik progresive/metaltech. Jadi, mereka bukan orang sembarangan (coba saja perhatikan bagaimana ketiga orang itu memainkan instrumennya di album ini). Sebut saja Ron Jarzombek, pemain gitar sekaligus frontman Blotted Science. Sebelumnya ia pernah bermain di band yang cukup anjing edan juga secara teknikalitas, seperti Watchtower (trash metal teknikal), Spastic Ink (prog metal yang super abstrak buat saya) dan, band fav saya juga, Gordian Knot (prog rock/metal). Lalu pemain bas, Alex Webster. Ia juga dikenal sebagai pemain bass dari band death metal bangkai bernama Cannibal Corpse. Pemain drum, Charlie Zeleny, ia juga seringkali jamming bersama keyboardis Dream Theatre, Jordan Rudess. Selain itu, Zeleny juga sempat di band teknikal metal Behold dan The Arctopus.

Mungkin bila kalian ada yang pernah mendengar band-band semacam Messhuggah, Divine Heresy, Gordian Knot ataupun Aghora, mungkin bisa membayangkan musiknya seperti apa. Walaupun tidak otentik sepenuhnya, namun ada yang patut diwaspadai dari album The Machinations.... Hal yang perlu diwaspadai itu adalah keagresifan dan hawa agitasinya yang kental.

Horns Up. Heavy fukkin metal.


1 komentar:

baihaqi basya mengatakan...

cik atuh di share di dieu...
hayang nyobaan headbanging sorangan
nyiksa kutu