Jumat, 09 Mei 2008

fail words are meant to collapse (when you didn’t want to grasping)

Engkau ada di antara pencakar langit itu. Di tengah ruas jalan utama yang menyambungkan setiap usaha manusia akan impian yang ingin diwujudkannya. Di situ kau terdiam, barangkali juga kau kesal.

“Ibukota macet!” katamu.

    Mungkin juga yang ada di dalam benakmu saat itu adalah bagaimana menginjak pedal gas sedalam-dalamnya. Seperti kebiasaan mu yang kutahu selama ini dari cerita kawan-kawan. Bagaimana menguji kecepatan adalah kegemaranmu…namun, untuk kali ini, nampaknya ibukota tidak memberi mu ruang untuk berpacu dan melaju cepat. Ibukota, tempat dimana  berjuta orang menggantungkan harapan padanya, sama seperti aku dulu mengharapkanmu, untuk kali ini sepertinya belum memberi kesempatan.

    Saat itu sore menjelang, ketika kau memberi kabar tentang Ibukota kepadaku. Dan di kotaku saat sore hari, tergurat awan hitam di bentangan langit yang berwarna biru. Dan kau tahu, di suatu masa saat langit yang luas dan biru itu menjadi gelap gulita, dan satu-satunya cahaya hanyalah dari telepon selular seorang teman, pernah terdengar sebuah puisi:


Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah*


Tiba-tiba saja aku mengenangmu kembali. Lama tidak terdengar kabar darimu.


* Puisi karya Chairil Anwar berjudul Derai-Derai Cemara.

       

4 komentar:

andeeper mohammad mengatakan...

mun dipikir sakali mah karasana, puisi-puisi chairil anwar teh berbicara tentang kematian, distopia, menyerah, dan bla-bla-bla teman-temannya.
tapi mun urang hayati berulang-ulang, urang malah jadi bisa berkata kieu bo, "justru kata-kata ieu, ieu inspirasi hirup urang teh!!!"

ah memang chairil. . .

andeeper mohammad mengatakan...

bo, ini tutorial membuat kutipan, hahaha
1. klik reply yang terletak pada sudut kanan atas comment box yang berhubungan.
2. lalu sortir kata-kata yang mau ente kutip, dan klik di bagian bawah quote original message. . .
3. beres bos!!!

heru muthahari mengatakan...

weiii..salammm-salam ka koboiiii jurnalll..kumaha daramang?
iraha pateupang sono deui?
trussss berkarya...dan berapresiasi,,,,
bebaskan lurrrrr...
pokoknamah...

abo si eta tea mengatakan...

betul...anda betul, lur. isinya kerasa pisan pesimistik, tapi cara nyampeinnya make 'kekuatan' penuh! ga melow, ga mendayu-dayu, tapi keras!